Gen Z Butuh Perubahan Ideologis, Bukan Pragmatis

Oleh : Risnawati (Pegiat Literasi)


Sekelumit problem Gen Z saat ini tidak terlepas dari arus sistem sekularisme. Sehingga, Mereka dibesarkan dalam dunia yang mementingkan materi dan mengabaikan agama sebagai sistem kehidupan. 


Seperti dilansir dalam laman Topswara -- Gen Z dikenal sebagai generasi yang lemah. Ibarat buah, Gen Z seperti stroberi. Generasi ini tampak bagus di luar, tetapi dalamnya rapuh. Seolah membenarkan anggapan ini, realitas menunjukkan banyak Gen Z yang gampang sekali terkena masalah dan mudah menyerah. 


Kasus bunuh diri remaja yang makin sering terjadi, pengangguran karena tidak cocok dengan pekerjaan, dan gampang sekali terjebak FOMO adalah sedikit di antara banyaknya masalah Gen Z. Kita khawatir dengan masa depan yang nantinya berada di tangan generasi semacam ini. 


Telaah Akar Masalah


Secara faktual, survey menunjukkan generasi muda Islam saat ini masih galau antara melihat perlunya perubahan ideologis dan ketidakfahaman terhadap sistem politik Islam sebagai solusi sistemis. Meski menganggap politisi dan partai tidak mampu mengatasi persoalan, namun mereka masih berharap menjadikan arah perubahan pragmatis sporadis dalam sistem demokrasi sekular menjadi solusi. 


Jika kita menelaah potensi gen z yang merupakan sosok yang masih memiliki usia muda dan produktif dalam melakukan suatu perubahan, seperti fisik yang kuat, potensi akal yang besar, kemauan yang kuat, cita-cita yang tinggi dan sebagainya. Generasi muda Islam seharusnya mengenal dan melek  politik Islam agar benar - benar mendapat pemahaman yang utuh dan harapan perubahan hakiki.

Seorang pemuda muslim juga harus bisa melakukan suatu pergerakan yang senantiasa harus menganalisa dengan benar apa sebenarnya akar masalah persoalan negeri ini, dan memberikan solusi hakiki atas persoalan utamanya. Bukan malah masih berharap pada sistem sekular kapitalisme buatan manusia yang jelas telah gagal dalam melakukan perubahan secara menyeluruh dalam tiap aspeknya. 


Sistem Kapitalis sekular telah menjebak potensi pemuda muslim dengan aqidah sekuler yang melahirkan gaya hidup bebas, tidak memiliki standar hidup yang benar sesuai syariat. Seperti saat ini, Kapitalisme menularkan virus F4 yaiu Food, Fun, Fashion, dan Film yang menghancurkan identitas  pemuda muslim sebagai khairu ummah. Kapitalis pun telah membajak potensi pemuda muslim untuk mengusung ide mereka dengan menjadikan pemuda muslim hilang jati dirinya (insecure) dengan identitas dirinya sebagai seorang muslim. Pemuda muslim malah menjadi pengekor peradaban barat sehingga fitrah mereka sebagai agen perubahan menjadi hilang. Standarisasi halal haram tidak lagi menjadi dasar dalam melaksanakan amal perbuatan. Agamanya dihinakan mereka diam saja, bahkan malah membantu para kapitalis imprealisme menghalangi kebangkitan Islam. 


Butuh Perubahan Ideologis


Berbeda halnya dengan sistem Islam. Islam memandang bahwa segala sesuatu harus dipergunakan dengan menghadirkan kesadaran akan hubungan manusia dengan Allah Sang Pencipta. 


Walhasil, peran pemuda muslim juga akan dipandang sebagai karunia Allah Taala untuk mengumpulkan  amal demi meraih ridha-Nya. Perbuatannya pun akan senantiasa terikat dengan syariat-Nya. Oleh karenanya, butuh peran negara dengan sistem sahih untuk memastikan arus kehidupan dan pergerakan dalam perubahan hakiki berjalan tanpa merusak fitrah dan identitas generasi muda Islam. 


Islam merupakan agama yang kamil (sempurna) yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Baik itu ketika manusia berhubungan dengan Tuhannya, dengan dirinya sendiri, dan dengan manusia lainnya. Islam adalah sebuah pandangan hidup, Islam adalah ideologi. Kalaupun Islam dijadikan solusi, Islam hanya hadir sebagai alternatif pilihan saja karena tidak ada pilihan lain yang lebih baik manfaatnya. Bukan karena keyakinan bahwa Islam merupakan satu-satunya pilihan yang harus kita pilih. Bukan karena Islam merupakan konsekuensi keimanan kita terhadap Sang Khaliq.


Pemuda Islam berpengaruh besar untuk mengembalikan era keemasan Islam. Maka ada beberapa hal yang mesti para pemuda muslim lakukan jika ingin membawa sebuah peradaban Islam. Para pemuda Islam harus membentengi diri dan mempertebal keimanannya untuk mengantisipasi terhadap berbagai hal yang dapat meracuni. Para pemuda muslim menjadi orang-orang yang mempunyai mobilitas tinggi dalam beramal dan membangun masyarakat dengan didasari keimanan dan akidah yang benar, sehingga mereka menyadari bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi umat dan masyarakat.


Selain itu, para pemuda muslim juga harus menjadi generasi yang senantiasa memperbaiki diri demi tegaknya ajaran Islam secara kaffah. Sehingga terbentuklah Pemuda yang menjadi pelopor dalam pemikiran dan keilmuan, mampu menjadi penerang bagi umat agar pemikirannya tidak dibelokkan dengan paham-paham yang membuat manusia jauh dari Allah.


Pemuda menjadi pelopor dalam pergerakan Islam karena para pemuda inilah yang menjadi harapan untuk melanjutkan perjuangan dalam menegakan hukum-hukum Allah. Dengan demikian, generasi muda Islam memiliki peran urgensi terhadap lahirnya peradaban Islam yang mulia.

  

Sudah saatnya generasi muda Islam menyadari hal ini dan segera melepaskan diri dari jebakan arus sekularisme yang membajak potensi dan merusak identitas diri mereka, serta terlibat dalam perjuangan menghadirkan sistem Islam kaffah. Wallahu a’lam bishshawab

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

Posting Komentar

 
Top